Kutub Bumi Bergeser, Bandara Tampa Terpaksa Ditutup
Kutub
utara magnet planet secara perlahan tapi pasti terus berubah. Seperti
dialami Bandara Tampa yang terpaksa ditutup untuk menyesuaikan landasan
pacunya.
Bandara
Internasional Tampa terpaksa menyesuaikan kembali landasan pacu mereka
karena pergerakan medan magnetik Bumi. Hal ini disebabkan karena
informasi pilot untuk navigasi pesawat ditentukan oleh posisi magnetik
Bumi.
Menurut
Federal Aviation Administration (FAA), akibat fluktuasi gaya, bandara
internasional ini menutup landasan utamanya hingga 13 Januari 2011 guna
mengubah dan menggeser rambu-rambunya.
Kutub
ini dihasilkan oleh gerakan-gerakan dalam dan luar inti Bumi, meski
proses tepatnya belum dipahami. Kutub-kutub ini juga selalu bergeser
beberapa derajat tiap tahun.
“Namun,
efek perubahan itu hampir tak pernah menimbulkan masalah seperti di
landasan pacu besar Tampa yang butuh penyesuaian kembali,” kata juru
bicara FAA Paul Takemoto. Medan magnet bervariasi di berbagai tempat.
Untuk saat ini, penyesuaian diperlukan di bandara Tampa, sementara
bandara lain di seluruh dunia masih belum memerlukannya.
Seberapa
sering penyesuaian seperti ini dilakukan? “Penyesuaian seperti ini tak
sering terjadi,” kata Takemoto. Ia memaparkan, perubahan itu dibutuhkan
bandara yang lebih kecil seperti bandara O Peter Knight di Tampa.
Penyesuaian ini juga tidak mempengaruhi keselamatan penumpang.
”Anda
hanya butuh ketepatan pada kompas. Untuk memastikan ketepatan itu, Anda
harus melakukan perubahan ini,” jelasnya. Juru bicara wanita FAA
Kathleen Bergen menambahkan landasan dan pemetaan mengandalkan informasi
geomagnetik.
“Penerbangan
dipetakan menggunakan lintang dan bujur serta kutub magnet,” katanya.
Landasan pacu tersibuk Tampa International akan dirancang ulang pada
pemetaan penerbangan 19R/1L.
Pada
akhir bulan ini, paralel bandara timur dan timur-barat akan ditutup
untuk mengubah rambu-rambu yang mencerminkan rancangan baru. “Kutub Bumi
berubah secara konstan, ketika berubah lebih dari tiga derajat,
perubahan mempengaruhi bandara,” kata Bergen.
“Mengatur
ulang landasan pacu merupakan peristiwa sangat ekstrim,” jelas ilmuwan
divisi geomagnetisme Natural Resources Kanada Lorne McKee. Perubahan
lahan relatif lambat dan ditandai secara bertahap tiap 10 derajat.
Lahan
itu bergeser sekitar 10 derajat ke timur pada abad ke-16 hingga 25
derajat ke barat pada awal abad ke-19 sebelum kembali ke titik tiga
derajat ke barat. McKee mengatakan, meski tingkat perubahan tak
konsisten, ia menekankan bahwa perubahan itu terjadi jauh lebih cepat.
Magnet
kutub utara dan selatan terkenal berlawanan. Kebalikan ini terekam
dalam magnetisme batuan kuno yang tak bisa ditebak. Terakhir kali
terjadi pertukaran posisi yaitu 780 ribu tahun silam. Apa kita segera
mengalaminya lagi? Tak ada yang tahu.
Sumber : teknologi.inilah.com
Sumber : teknologi.inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar